Kita tahu apabila wabah covid-19 ini sedang merebak di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang terkena dampak atas terjadinya wabah ini. Seiring berjalan nya waktu, pemerintah menyiapkan dan mengatur agar penyebaran ini segera berhenti, dan kehidupan kembali normal.
Dengan di terapkan nya 3 M
- Memakai Masker
- Mencuci Tangan
- Menjaga Jarak Dan Menghindari Kerumunan
Pemerintah juga sedang melaksanakan vaksinasi terhadap masyarakat. Kini pelaksanaan vaksinasi sudah masuk di tahap yang kedua, sebanyak 18 juta dosis vaksin covid-19 yang akan di distribusikan.
18 Juta Dosis vaksin covid-19
Maxi Rein Rondonuwu selaku Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes mengatakan, pihaknya akan mendistribusikan 18 juta dosis vaksin untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Ia menambahkan sekitar 18 juta dosis vaksin Covid-19 tersebut akan mulai didistribusikan pada tahap awal sebanyak 7,5 juta dosis vaksin.
“Kemudian, hampir 11 juta dosis vaksin di minggu pertama di bulan Maret,” kata Maxi dalam diskusi secara virtual, Rabu (17/2/2021).
Maxi mengatakan, seiring didistribusikannya vaksin Covid-19 yang diproduksi PT Bio Farma, pemerintah juga sedang menunggu 4,6 juta dosis vaksin AstraZeneca asal Inggris.
Namun, kata dia, vaksin Covid-19 AstraZeneca masihdalam tahap menunggu pengiriman data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
” Vaksin itu selalu ada (EUL) WHO, kemudian BPOM itu yang selalu berperan, kalau BPOM sudah memberikan EUA berarti data-data yang semua sudah dikaji oleh BPOM,” pungkas nya.
Selanjut nya, Maxi mengatakan, Kemenkes akan bekerja sama dengan pihak swasta dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 untuk menjamin vaksin yang bermutu, berkualitas dan keamanan vaksin pada saat disebar ke daerah-daerah.
“Saya kira itu akan menjamin ya ketersediaan vaksin melalui distribusi yang baik,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah melalui menggelar vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada Rabu, (17/2/2021).
Target Vaksinasi tahap kedua
Target vaksinasi tahap kedua ini mencapai 38.513.446 orang yang terdiri dari 21,5 juta lansia, dan 16,9 juta untuk pekerja pelayanan publik.
Adapun kelompok prioritas yang menerima vaksin tahap kedua adalah pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, pejabat pemerintah, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kemudian, Keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (Damkar, BPBD, BUMN, Kepala/perangkat Desa), pekerja transportasi publik, atlet, wartawan dan lansia di atas 60 tahun.