www.naturaful.net – Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu melakukan percakapan telepon dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin , pekan ini. Percakapan telepon antara kedua Menhan ini tergolong langka dilakukan sejak Moskow menginvasi Ukraina .
Seperti dilansir AFP, Sabtu (22/10/2022), percakapan telepon antara Shoigu dan Austin ini digelar setelah para pejabat pro-Kremlin mengklaim telah mengubah kota Kherson di Ukraina bagian selatan menjadi ‘benteng’ saat pasukan Kiev terus bergerak maju.
Hanya sedikit detail yang muncul soal percakapan telepon itu, namun kedua pihak mengonfirmasi bahwa Shoigu dan Austin membahas soal Ukraina.
“Topik isu keamanan internasional — termasuk situasi di Ukraina — telah dibahas,” sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
“Menteri Austin menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi di tengah perang yang sedang berlangsung terhadap Ukraina,” ucap seorang juru bicara militer AS yang enggan disebut namanya.
Ini menjadi percakapan telepon kedua antara Shoigu dan Austin sejak Rusia mengerahkan pasukannya ke wilayah Ukraina pada 24 Februari lalu.
Percakapan telepon terakhir keduanya dilakukan pada 13 Mei lalu, atau beberapa hari sebelum percakapan telepon dilakukan oleh Kepala Staf Jenderal Rusia Valery Gerasimov dan Kepala Staf Militer AS Mark Milley pada 19 Mei.
Pada Mei lalu, Austin menyerukan Moskow untuk segera memberlakukan ‘gencatan senjata’. Pada saat itu, pasukan invasi Rusia dipukul mundur dari ibu kota Kiev, namun mendapat pencapaian stabil di wilayah Donbas dan Kharkiv, serta berhasil mengonsolidasikan posisi mereka di wilayah selatan.
Enam bulan berlalu, pasukan Ukraina berhasil merebut sejumlah wilayah yang diduduki pasukan Moskow. Bahkan beberapa pekan terakhir, pasukan Kiev dengan dibantu persenjataan Barat berhasil bergerak maju di sepanjang tepi Sungai Dnieper menuju kota utama Kherson.
Hubungan antara Moskow dan Washington DC merosot ke posisi terendah sejak awal invasi Rusia ke Ukraina. Otoritas Rusia menuduh AS berupaya memperpanjang konflik dengan memberikan bantuan finansial dan militer kepada Ukraina.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://www.naturaful.net adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.naturaful.net tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”