www.naturaful.net – Penyidik Kejaksaan Tinggi Papua meminta keterangan dari sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Mimika, yakni wakil bupati, sekretaris daerah dan kepala bagian keuangan terkait dugaan korupsi pengadaan pesawat dan helikopter.
“Memang benar ketiga pejabat di lingkungan PemkabMimika sudah dimintai keterangannya sebagai saksi beberapa waktu lalu.Pemeriksaan mereka dilaksanakan di Jayapura,” kata Kepala Kejaksaan TinggiPapua Nikolaus Kondomo dikonfirmasi di Jayapura, Jumat.
Ia mengungkapkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik ditemukanada indikasi unsur melawan hukum dan kerugian negara dalam proyekpengadaan pesawat dan helikopter di Kabupaten Mimika.
“Laporan dari jaksa penyidik memang ada dugaan kerugian negara sehingga dalam waktu dekat kami akan melihat perkembangan perkaranya, ” jelas Kondomo.
Kajati menambahkan hingga kini sudah lebih dari 20 orang yang diperiksa sebagai saksi, termasuk wakil bupati dan sekretaris daerah Kabupaten Mimika.
Para saksi itu diperiksa terkait dugaan korupsi pengadaan pesawat dan helikopter yang dilakukanDinas Perhubungan Kabupaten Mimika dengan nilai anggaran mencapaiRp85,7 miliar.
Proyek pengadaan pesawat dan helikopter sumber dananya dari APBD Kabupaten Mimikatahun anggaran 2015 hingga 2022, dengan rincian pengadaan pesawat jenisCessna Grand Caravanmendapat alokasi anggaran Rp34 miliar dan helikopter Airbus H-125 senilai Rp43,8 miliar.
Pesawat dan helikopter itu dioperasikan PT Asian One Air, namun kerja sama itu tidak jelas karena biaya operasional senilai Rp21 miliar dibebankan kepada PemkabMimika.
“Dari pemeriksaan sementara terungkap pengadaan pesawat jenis Cessna Grand Caravan dan helikopter Airbus H-125 bertujuan memberikan layanan transportasi bagi masyarakat yang wilayahnya sulit dijangkau,” kata Kejati Papua Nikolaus Kondomo.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website antaranews.com. Situs https://www.naturaful.net adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.naturaful.net tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”