Heboh! Warga Desa Tuban Memborong 176 Unit Mobil Baru Karena Hal Ini

Hari ini media sosial dihebohkan dengan viralnya video tiktok yang memperlihatkan truk towing berjejer mengantarkan belasan mobil baru ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuba.

Dalam video itu, mobil mobil baru tersebut di angkat truk towing dan dikawal langsung oleh aparat kepolisian. Giharto selaku Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng membenarkan informasi dari video tersebut saat di konfirmasi oleh Tribunnews. Dia membenarkan bahwa video pendek tersebut memang baru saja terjadi didesanya.

Ginarto menambahkan bahwa, di desanya banyak warga beramai ramai memborong mobil baru setelah mendapatkan uang dari penjualan tanah yang masuk ke wilayah Grass Root Refineri (GRR) kilang minyak yang di kerjakan oleh pertamina dan perusahaan asal Rusia, Rosneft.

Setelah warga mendapatkan uang cash dari penjualan tanahnya, banyak warga yang langsung membelikan mobil baru. Bahkan hingga saat ini sudah ada ratusan warga didasa Sumurgeneng yang membeli mobil dan yang viral divideo tersebut hanyal belasan saja yang diantar.

Ada juga warga yang langsung membeli 2 mobil bahkan ada juga yang mmembeli 3 unit mobil sekaligus. Pak Kades menambahkan bahwa kemarin juga datang lagi pengantaran unit mobil baru dari Gresik dan Surabaya (16/2/2021). Menurut Pak Kades, hingga hari ini (selasa) sudah ada sekitar 176 mobil baru yang data. terakhir kemarin ada 17 mobil baru.

Ditanya soal pendataan masing-masing warganya dari hasil penjualan tanah, pak Kades menyebutkan bahwa setiap warga mendapatkan keuntungan yang berbeda dari hasil penjualan tanah tersebut. Jika dirata-ratakan bisa mencapai 8 Miliar per kepala keluarga. Ada warga yang memiliki luas tanah 4 Hektar, dia mendapatkan Rp 26 Miliar, bahkan ada Warga kota surabaya yang mempunyai lahan disini mendapatkan Rp 38 Miliar.

Desa Sumurgeneng ini mempunyai 840 kepala keluarga, tetapi tidak semua tanahnya dibeli oleh Pertamina. Hanya ada sekitar 225 KK saja yang tanahnya masuk ke penetapan lokasi (penlok) kilang minyak. Hitungan penjualan tanah yang dilakukan pertamina ini bisa dibilang sangat tinggi, Pertamina berani mematok harga tanah warga yang masuk kawasan kilang minyak tersebut seharga Rp 600 ribu hingga 800 ribu permeternya.

Ginarto menambahkan bahwa memang seperti itu kondisi desanya saat ini, dimana warga yang mendapatkan uang penjualan tanah, langsung membelikan mobil. Tapi ada juga yang membeli tanah lagi dan membangun rumah.

Keterangan lain juga diberikan oleh warga setempat, dimana dia (Mulyadi) mengaku hasil penjualan tanahnya sebagian dibelikan mobil untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumber Artikel: Teknobgt.com