www.naturaful.net – Harga minyak dunia telah berangsur menjinak sejak Agustus 2022 lalu. Bahkan, harganya kini melemah dan telah berada di bawah US$ 100 per barel. Sehingga, sejumlah badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) menurunkan harga jual BBM, khususnya non subsidi, sejak 1 September 2022 lalu.
Pada Kamis (22/9/2022), harga minyak mentah Brent tercatat US$ 90,46 per barel, naik 0,7% dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) tercatat US$ 83,25 per barel, naik 0,66%.
Pada 1 September 2022, PT Pertamina (Persero) dan Shell Indonesia melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi. Setidaknya tiga jenis BBM non subsidi yang dijual Pertamina mengalami penurunan harga, yakni Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina Dex.
Harga BBM Pertamax Turbo (RON 98) turun dari semula Rp 17.900 menjadi Rp 15.900 per liter, sedangkan Dexlite turun dari semula Rp 17.800 per liter turun menjadi Rp 17.100 per liter. Sementara Pertamina Dex dari semula Rp 18.900 per liter menjadi Rp 17.400 per liter.
Namun sayangnya, untuk Pertamax (RON 92) justru mengalami kenaikan harga pada 3 September 2022 menjadi Rp 14.500 per liter dari Rp 12.500 per liter. Alasannya, harga jual Pertamax masih di bawah harga keekonomiannya. Pun setelah dinaikkan disebut tetap lebih rendah dari harga keekonomian dan lebih murah dibandingkan perusahaan pesaingnya.
Terbaru, pada pekan lalu, BP-AKR kembali menurunkan harga jual BBM-nya.
Sejak 14 September 2022, BP 90 (RON 90) atau sekelas Pertalite dibanderol sebesar Rp 14.890 per liter, turun dari sebelumnya Rp 15.320 per liter. Sementara harga BP 92 dibanderol Rp 14.990 per liter, turun dari sebelumnya Rp 15.420 per liter.
Lantas, apakah ada kemungkinan harga BBM Pertamina akan ikut turun seperti halnya yang dilakukan BP-AKR?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun sempat mengungkapkan adanya peluang harga BBM jenis Pertamax (RON 92) ini kembali mengalami penyesuaian atau bahkan diturunkan.
Pasalnya, harga minyak pun kini berfluktuasi.
“Mungkin saja (turun), kan gini kalau hari ini kan harga minyak mentah di US$ 95’an per barel. Kalau harga minyak menjadi US$ 75 atau US$ 65 per barel alhamdulillah. Ya pasti harga BBM Pertamax turun,” ujarnya saat ditemui usai acara ‘Sarasehan 100 Ekonom Indonesia’ di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkapkan bahwa perusahaan terus melakukan review harga secara berkala, sehingga harga jual BBM non subsidi ini pun bisa naik atau juga bisa turun.
“Masih kita review secara berkala. Fluktuatif, bisa naik dan bisa turun,” ujar Irto.
1. Pertamina (Diperbarui sejak 3 September 2022):
2. Shell (Berlaku sejak 1 September 2022):
3. Vivo (Berlaku sejak 5 September 2022):
4. BP-AKR (Berlaku sejak 14 September 2022):
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://www.naturaful.net adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.naturaful.net tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”