www.naturaful.net – Badan Pangan Nasional (BPN) atau biasa disebut sebagai Bapanas, mewaspadai ketahanan pangan di dalam negeri. Pasalnya, banyak komoditas bahan pangan yang saat ini makin tiris.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan BPN I Gusti Ketut Astawa menjelaskan, berdasarkan prognosa dari data yang ada, stok rata-rata kedelai hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan selama 7 hari.
Adapun stok beras rata-rata hanya akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama 88 hari. Kemudian jagung 52 hari.
Sementara itu stok bawang merah di dalam negeri diperkirakan hanya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia untuk 39 hari.
“Ini yang sangat perlu kita perhatikan. Kalau di daerah Jawa, daerah pengrajin tahu tempe, kedelai menjadi komoditas yang sangat diperlukan,” jelas Astawa dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Selatan, Senin (24/10/2022).
Menipisnya pasokan kedelai di tanah air, akan berpengaruh pada nilai jual di pasaran. Di mana saat ini, Bapanas memperkirakan harga kedelai akan menyentuh harga Rp 14.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, harga kedelai tak sebesar itu.
Astawa bilang, Bapanas akan mengelola kembali cadangan pangan di dalam negeri, termasuk mengatur kembali pasokan kedelai, agar harga yang diperoleh konsumen tidak menjadi mahal.
Saat ini tengah disusun Peraturan Presiden (Perpres) terkait cadangan pangan, di mana nantinya beras, jagung, dan kedelai menjadi komoditas utama yang akan ditata pengelolaannya. Bulog pun akan menguasai pengelolaan tiga komoditas itu untuk pengendalian harga.
Lewat beleid itu, Bulog dimungkinkan untuk mendapat penugasan memenuhi cadangan pangan, sekaligus sebagai off taker dari produksi kedelai dalam negeri maupun impor.
Saat ini Perpres tersebut hanya tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi). BPN berharap ke depannya Bulog juga bisa ikut andil dalam memasok kebutuhan pangan di dalam negeri.
Bulog diharapkan bisa kembali melakukan impor sejumlah komoditas pangan untuk stabilisasi harga.
“Ke depan kita berharap juga Bulog bisa menata kembali, mengembalikan kembali, dan mengimpor kembali,” ungkapnya.
Kendati demikian, Astawa mengungkapkan produksi pangan kedelai dalam negeri juga harus ditingkatkan. Bapanas akan mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan dan memperkuat pasokan kedelai di tanah air.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://www.naturaful.net adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.naturaful.net tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”