www.naturaful.net – Pemerintah melalui Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan nominal produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai Rp 21.037,9 triliun.
“Asumsi PDB nominal 2023 itu meningkat menjadi Rp 21.037,9 triliun,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/9/2022)
Hal ini seiring dengan target pertumbuhan ekonomi yang baru saja disepakati pemerintah. Pertumbuhan ekonomi yang disepakati mencapai 5,3% (year on year/yoy) dan tingkat inflasi 3,6% (yoy). Inflasi lebih tinggi dari perkiraan dalam Nota Keuangan RAPBN 2023 yang sebesar 3,3%.
Adapun nilai tukar rupiah dipatok sebesar Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat pada 2023 atau lebih tinggi dari asumsi awal dalam Nota Keuangan yang sebesar Rp 14.750 per dolar AS. Kemudian suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sebesar 7,9% di tahun depan.
Sementara untuk postur APBN, kata Febrio dirancang dengan kehati-hatian. Antara lain defisit anggaran 2,84% PDB atau Rp 598,2 triliun. “Kita akan jaga defisit anggaran , dengan nominal tak mengubah dari angka Rp 598,2 triliun,” tegasnya.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://www.naturaful.net adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.naturaful.net tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”