www.naturaful.net – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa di wilayah Pantai Tenggara Pandeglang, Banten, tidak menimbulkan potensi tsunami.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan hasil pemodelan dari BMKG tidak menunjukkan adanya potensi tsunami. Dia menegaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique turun (normal oblique),” kata Daryono.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” papar Daryono dalam rilis BMKG, Minggu (9/10/2022).
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Dari data BMKG, gempa bumi tektonik terjadi pada hari ini, Minggu (9/10/2022), pukul 17.02.44 WIB wilayah Pantai Tenggara Pandeglang, Banten.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,01° LS ; 106,07° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 22 Km arah Barat Daya Bayah, Banten pada kedalaman 47 km,” ujar Daryono.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dengan skala intensitas III-IV MMI. Kemudian, daerah Bayah, Sagaranten, Cianjur, Panggarangan, Ciptagelar, Malingping, Cihara,Cibeber, dan Cilograng mengalami guncangan gempa dengan skala intensitas III MMI.
Sementara itu, daerah Citeko danCisarua dengan skala intensitas II-III MMI. Dalam skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Lebih lanjut, BMKG menjelaskan daerah Pangandaran, Ciputat, Parung Panjang, Pandeglang, Majasari, Serang, Sawarna, Tamanjaya, Ujung Kulon, Merak, Tangerang, Jakarta, dan Depok mengalami gempa dengan skala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://www.naturaful.net adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.naturaful.net tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”