www.naturaful.net – Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Lies Dina Liastuti menyatakan, 63 persen dari 49 pasien Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA) pada anak yang dirawat di RSCM meninggal dunia.
“Angka kematiannya 63 persen. Bayangkan, lebih dari 50 persen. Saat ini, yang masih ada di RSCM ada sebelas (pasien),” sebut dr. Lies Dina Liastuti, Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, melalui konferensi pers kasus GgGAPA di RSCM, Kamis (20/10/2022).
RSCM adalah salah satu dari 14 rumah sakit rujukan perawatan kasus gagal ginjal akut pada anak yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dr. Lies menyebutkan bahwa hingga saat ini, riwayat klinis pasien yang dirawat oleh RSCM didominasi anak usia balita dan sebagian besar tanpa penyakit penyerta.
“Mereka sebelumnya ada demam. Lalu ada gejala diare, batuk, pilek, dan saluran pernafasan. Semuanya sudah ke dokter sebelumnya, jadi mereka sudah diobati di tempat sebelumnya,” jelas dr. Lies menjelaskan kondisi pasien ketika dirujuk ke RSCM.
Lebih lanjut, dr. Lies mengatakan bahwa saat dirujuk ke RSCM, sebagian besar pasien tiba dengan kondisi sudah tidak dapat memproduksi air kencing (urin). Sebagai tindakan, RSCM memberikan IVIG (intravenous immunoglobulin) untuk meningkatkan imunitas pasien yang diduga menderita gagal ginjal akut.
“Bahkan kita (RSCM) sampai mencoba memberikan obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, namanya IVIG, tetapi ternyata kurang memberikan hasil yang maksimal sehingga dilakukan USG ginjal (sebagai tindakan lebih lanjut,)” terang dr. Lies.
Menurutnya, saat USG dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda kelainan bawaan pada ginjal pasien. Selain itu, tidak ditemukan pula infeksi atau virus yang diduga dapat menjadi penyebab kegagalan ginjal akut. Berkaitan dengan hal tersebut, RSCM masih terus melakukan penelitian terkait fenomena ini.
Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun mengalami peningkatan signifikan dalam dua bulan terakhir, terutama pada akhir Agustus 2022. Belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerima 206 laporan kasus dengan 99 laporan kematian hingga Selasa (18/10/2022). Laporan tersebut dihimpun dari 20 provinsi di Indonesia.
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website cnbcindonesia.com. Situs https://www.naturaful.net adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://www.naturaful.net tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”